Bro138 Cerah
MAGELANG, KOMPAS — Delegasi Teknis World Athletics, A Hakeem Mohd AM Al-Ameri, pertama kali datang ke Magelang, Jawa Tengah, untuk melihat langsung persiapan Bank Jateng Borobudur Marathon 2024. Hanya dalam sehari, dia meyakini, Borobudur Marathon sangat potensial berkat keunggulan dari sisi pelayanan.
Hakeem baru tiba di Magelang pada Jumat (29/11/2024). Dia langsung mengamati pengambilan race pack dan kegiatan race expo di Grand Artos Hotel and Convention Center. Setelah itu, pada sore hari, Hakeem mengunjungi Kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, untuk melihat rute lomba maraton, separuh maraton, dan 10K.
”Ma-je-lang? Seperti itu ya bacanya? Kota ini bagus sekali,” kata Hakeem tentang kesan pertama setelah tiba. ”Saya sudah melihat semua fasilitas di hotel, sangat baik. Sistem (pengambilan race pack) berjalan bagus. Orang-orang bekerja keras. Rute lomba juga baik-baik saja dan seharusnya sudah siap semua Sabtu sore,” katanya.
KOMPAS/KELVIN HIANUSADelegasi Teknis World Athletics, A Hakeem Mohd AM Al-Ameri, saat melihat langsung persiapan Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 di Grand Artos Hotel and Convention Center, Magelang, Jateng, Jumat (29/11/2024).
Pengambilan race pack berjalan lancar pada hari pertama. Ribuan pelari datang silih berganti dari pagi hingga malam hari. Mereka pulang dengan tas berisi nomor bib dan perlengkapan lomba, serta senyum di wajah. Banyak fasilitas disediakan, seperti ”lorong nostalgia” yang menampilkan foto pelari pada edisi-edisi sebelumnya.
Hakeem terkesima dengan pelayanan dan keramahan panitia terhadap peserta. Baginya, dari sisi itu, Borobudur Marathon sudah bisa bersanding dengan lomba-lomba ternama dunia. ”Pelayanan sangat baik. Mungkin jika diikuti 20.000 peserta, ajang ini akan baik-baik saja dengan pelayanan seperti itu,” ujarnya.
Borobudur Marathon akan diselenggarakan dengan berpredikat ”Label” dari World Athletic (WA) untuk pertama kali. Ajang itu sudah resmi masuk kalender resmi lomba lari jalan raya dunia. Standar lomba pun harus mengikuti peraturan WA. Hakeem dikirim untuk mengawasi persiapan agar standar tetap terjaga.
Status ”Label” merupakan level paling awal dalam klasifikasi lomba jalan raya versi WA. Borobudur Marathon bisa naik level bertahap jika bisa menenuhi persyaratan. Terdapat tiga level di atas saat ini, yaitu ”Elite Label” (kedua), ”Gold Label” (ketiga), dan ”Platinum Label” (teratas).
KOMPAS/HERU SRI KUMOROPeserta lari Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 berfoto di lorong yang menampilkan nama dan foto mereka di area ”race expo” Borobudur Marathon 2024, Jumat (29/11/2024), di Hotel Artos, Kota Magelang, Jawa Tengah. Sebanyak 10.500 pelari akan ikut Borobudur Marathon pada 1 Desember 2024.
Satu atau dua tahun lagi mungkin Borobudur Marathon bisa naik level (ke ’Elite Label’).
Menurut Hakeem, salah satu ciri khas dari lomba-lomba besar dunia adalah jumlah peserta. New York Marathon (Platinum Label) dan Hong Kong (Gold Label), misalnya, yang diikuti lebih dari 50.000 pelari. Adapun Borobudur Marathon baru membuka slot untuk 10.000 pelari demi menjaga kenyamanan.
Kuantitas pelari harus beriringan dengan kualitas. Di level ”Elite Label”, panitia harus mengundang setidaknya lima pelari elite di setiap kategori maraton putra dan putri dengan catatan waktu khusus. Di kategori putra, pelari elite minimal mencatat 2 jam 13 menit 31 detik.
Kuantitas dan kualitas pelari itu menjadi tantangan di Borobudur Marathon. ”Semakin tinggi tingkatan, Anda butuh semakin banyak pelari. Rute jadi tantangan tersendiri karena ada di beberapa titik cukup sempit. Pelari elite juga mengincar waktu terbaik, akan sulit mencapai itu dengan tantangan elevasi di rute,” jelas Hakeem.
Meskipun begitu, Hakeem meyakini, setiap lomba unik dan punya solusi sendiri. ”Di Doha, kami membuat maraton malam hari (Kejuaraan Dunia Atletik 2019) karena masalah cuaca. Hanya butuh lebih banyak pengalaman dan fasilitas untuk semakin baik. Satu atau dua tahun lagi mungkin Borobudur Marathon bisa naik level (ke ’Elite Label’),” jelas pria asal Qatar itu.
Borobudur Marathon, dikelola harian Kompas, menargetkan bisa naik ke ”Elite Label” dalam beberapa tahun ke depan. Sebelum itu, menurut Wakil Manajer Umum Ajang harian Kompas Budhi Sarwiadi, mereka harus membuktikan kemampuan lebih dulu untuk mengemban status sebagai debutan berstatus ”Label” tahun ini.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKORambu untuk pelari kategori Marathon ajang Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 sudah dipasang di sejumlah titik di Desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024). Kategori Marathon akan diikuti oleh 4.100 pelari.
”Label itu kalau sudah didapatkan, harus ada delegasi teknis yang datang. Nanti dia (Hakeem) melihat bagaimana kami mengeksekusi sesuai standar. Bisa atau tidak memenuhi syarat-syarat dari WA. Harapannya juga ada persetujuan dan masukan dari dia untuk bisa naik level untuk tahun depan atau dua tahun lagi,” ujar Budhi.
Kenaikan status bisa menjadi magnet lebih untuk para pelari elite. Perbedaan prestise lomba berpengaruh, seperti dari ”Label” ke ”Elite Label”. Juara maraton dalam lomba berstatus ”Label” mendapatkan 10 poin untuk penentuan ranking dunia. Jumlah poin itu naik drastis jadi 45 poin jika meraih juara di ”Elite Label”.
Kebutuhan pelari dengan lomba selalu saling berkaitan. Lomba besar membutuhkan pelari berkualitas, begitu juga sebaliknya. Petualangan Borobudur Marathon menuju level tertinggi memang masih panjang dan berliku, tetapi setidaknya mereka sudah memulai dan berada di jalur yang tepat.
MAGELANG, KOMPAS — Delegasi Teknis World Athletics, A Hakeem Mohd AM Al-Ameri, pertama kali datang ke Magelang, Jawa Tengah, untuk melihat langsung persiapan Bank Jateng Borobudur Marathon 2024. Hanya dalam sehari, dia meyakini, Borobudur Marathon sangat potensial berkat keunggulan dari sisi pelayanan.
Hakeem baru tiba di Magelang pada Jumat (29/11/2024). Dia langsung mengamati pengambilan race pack dan kegiatan race expo di Grand Artos Hotel and Convention Center. Setelah itu, pada sore hari, Hakeem mengunjungi Kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, untuk melihat rute lomba maraton, separuh maraton, dan 10K.
”Ma-je-lang? Seperti itu ya bacanya? Kota ini bagus sekali,” kata Hakeem tentang kesan pertama setelah tiba. ”Saya sudah melihat semua fasilitas di hotel, sangat baik. Sistem (pengambilan race pack) berjalan bagus. Orang-orang bekerja keras. Rute lomba juga baik-baik saja dan seharusnya sudah siap semua Sabtu sore,” katanya.
KOMPAS/KELVIN HIANUSADelegasi Teknis World Athletics, A Hakeem Mohd AM Al-Ameri, saat melihat langsung persiapan Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 di Grand Artos Hotel and Convention Center, Magelang, Jateng, Jumat (29/11/2024).
Pengambilan race pack berjalan lancar pada hari pertama. Ribuan pelari datang silih berganti dari pagi hingga malam hari. Mereka pulang dengan tas berisi nomor bib dan perlengkapan lomba, serta senyum di wajah. Banyak fasilitas disediakan, seperti ”lorong nostalgia” yang menampilkan foto pelari pada edisi-edisi sebelumnya.
Hakeem terkesima dengan pelayanan dan keramahan panitia terhadap peserta. Baginya, dari sisi itu, Borobudur Marathon sudah bisa bersanding dengan lomba-lomba ternama dunia. ”Pelayanan sangat baik. Mungkin jika diikuti 20.000 peserta, ajang ini akan baik-baik saja dengan pelayanan seperti itu,” ujarnya.
Borobudur Marathon akan diselenggarakan dengan berpredikat ”Label” dari World Athletic (WA) untuk pertama kali. Ajang itu sudah resmi masuk kalender resmi lomba lari jalan raya dunia. Standar lomba pun harus mengikuti peraturan WA. Hakeem dikirim untuk mengawasi persiapan agar standar tetap terjaga.
Status ”Label” merupakan level paling awal dalam klasifikasi lomba jalan raya versi WA. Borobudur Marathon bisa naik level bertahap jika bisa menenuhi persyaratan. Terdapat tiga level di atas saat ini, yaitu ”Elite Label” (kedua), ”Gold Label” (ketiga), dan ”Platinum Label” (teratas).
KOMPAS/HERU SRI KUMOROPeserta lari Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 berfoto di lorong yang menampilkan nama dan foto mereka di area ”race expo” Borobudur Marathon 2024, Jumat (29/11/2024), di Hotel Artos, Kota Magelang, Jawa Tengah. Sebanyak 10.500 pelari akan ikut Borobudur Marathon pada 1 Desember 2024.
Satu atau dua tahun lagi mungkin Borobudur Marathon bisa naik level (ke ’Elite Label’).
Menurut Hakeem, salah satu ciri khas dari lomba-lomba besar dunia adalah jumlah peserta. New York Marathon (Platinum Label) dan Hong Kong (Gold Label), misalnya, yang diikuti lebih dari 50.000 pelari. Adapun Borobudur Marathon baru membuka slot untuk 10.000 pelari demi menjaga kenyamanan.
Kuantitas pelari harus beriringan dengan kualitas. Di level ”Elite Label”, panitia harus mengundang setidaknya lima pelari elite di setiap kategori maraton putra dan putri dengan catatan waktu khusus. Di kategori putra, pelari elite minimal mencatat 2 jam 13 menit 31 detik.
Kuantitas dan kualitas pelari itu menjadi tantangan di Borobudur Marathon. ”Semakin tinggi tingkatan, Anda butuh semakin banyak pelari. Rute jadi tantangan tersendiri karena ada di beberapa titik cukup sempit. Pelari elite juga mengincar waktu terbaik, akan sulit mencapai itu dengan tantangan elevasi di rute,” jelas Hakeem.
Meskipun begitu, Hakeem meyakini, setiap lomba unik dan punya solusi sendiri. ”Di Doha, kami membuat maraton malam hari (Kejuaraan Dunia Atletik 2019) karena masalah cuaca. Hanya butuh lebih banyak pengalaman dan fasilitas untuk semakin baik. Satu atau dua tahun lagi mungkin Borobudur Marathon bisa naik level (ke ’Elite Label’),” jelas pria asal Qatar itu.
Borobudur Marathon, dikelola harian Kompas, menargetkan bisa naik ke ”Elite Label” dalam beberapa tahun ke depan. Sebelum itu, menurut Wakil Manajer Umum Ajang harian Kompas Budhi Sarwiadi, mereka harus membuktikan kemampuan lebih dulu untuk mengemban status sebagai debutan berstatus ”Label” tahun ini.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKORambu untuk pelari kategori Marathon ajang Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 sudah dipasang di sejumlah titik di Desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024). Kategori Marathon akan diikuti oleh 4.100 pelari.
”Label itu kalau sudah didapatkan, harus ada delegasi teknis yang datang. Nanti dia (Hakeem) melihat bagaimana kami mengeksekusi sesuai standar. Bisa atau tidak memenuhi syarat-syarat dari WA. Harapannya juga ada persetujuan dan masukan dari dia untuk bisa naik level untuk tahun depan atau dua tahun lagi,” ujar Budhi.
Kenaikan status bisa menjadi magnet lebih untuk para pelari elite. Perbedaan prestise lomba berpengaruh, seperti dari ”Label” ke ”Elite Label”. Juara maraton dalam lomba berstatus ”Label” mendapatkan 10 poin untuk penentuan ranking dunia. Jumlah poin itu naik drastis jadi 45 poin jika meraih juara di ”Elite Label”.
Kebutuhan pelari dengan lomba selalu saling berkaitan. Lomba besar membutuhkan pelari berkualitas, begitu juga sebaliknya. Petualangan Borobudur Marathon menuju level tertinggi memang masih panjang dan berliku, tetapi setidaknya mereka sudah memulai dan berada di jalur yang tepat.
©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.